.....
.......
...........
.......
.....
yes i'am!
every night, every day, every single minutes, 7 days a week,
when i sleep, when i wake up, when i breathe,
i feel you in my skin, i feel you in the air, i feel you in my heartbeat
you are real nor you are a dream
sudah 10 hari saya tidak membuka twitter,
for personal reasons that are too personal, and painful
The worst feeling I have ever experienced
di hari terakhir saya nge-tweet
dan saya sedang membaca time-line
ada seorang teman (cece) yang bertanya;
"kenapa sih banyak orang gag mau menerima kenyataan"?
(cece beserta rambut barunya yg mahal)
kenapa?
.....
........
.............
hmm,,,
kenapa yah?????
siang itu jadual mengambil KHS (kartu hasil study) mahasiswa atmajaya,
saya dan kedua teman berencana untuk menghabiskan hari itu bersama-sama
setelah beberapa minggu tidak bertemu
setelah melewati saling silang pendapat,
mulai dari apa yang akan dilakukan,,,,,,,
dimana tempatnya,,,,,
siapa yang bayar,,,,,,,,,,?!
untuk hal yang terakhir itu saya dan cara bersepakat cece yang harus membayar semuanya!
hahahahahhacara beralasan ; "cece lagi ulang tahun"
hahahahah*untuk yang ketiga kalinya tahun ini,,,
ckckkckck
kami bersepakat untuk menonton satu film yang menarik,,
baik dari segi alur cerita, penokohan, maupun aktor-aktornya,
*menarik bagi saya paling tidak, hahahaha
INCEPTION
film bergenre sci-fi ini benar-benar bagus,
sepertinya leonardo dicaprio sekarang sangat selektif dalam memilih peran,
setelah sukses memerankan seorang berpenyakit jiwa di film garapan Martin Scorsese yang berjudul "Shutter Island"
kini leo, memerani seorang penyusup mimpi,
menarik bukan?.........
an original idea!
konflik yang terjadi di film ini, bukan hanya kepentingan dua belah pihak yang berseteru,
tapi melibatkan "permainan" emosi dari Dom Cobb (Leonardo Dicaprio)
Leonardo terjebak dalam kehidupan fantasi-nya,
dunia alam bawah sadar, liar,
dunia mimpinya,
ya,, dimimpi kau bisa melakukan apa saja
apa saja yang kau mau,
membangun kota yang indah,
gedung bertingkat,
rumah impian,
kau bersama kekasihmu,
hanya kalian berdua
"hidup" bahagia yang sempurna
Dom Cobb, menjalani itu,
berdua,,,,,,,,, dengan istrinya dialam mimpi,
sampai suatu saat
Dom Cobb sadar,
dia hidup di alam semu,
setelah berpuluh-puluh tahun-tahun lamanya,,,
dalam film tersebut diceritakan, bahwa untuk kembali ke alam sadar,
seseorang yang "hidup" dialam mimpi harus mati terlebih dahulu, barulah dia sadar ke kehidupan yang nyata,
maka; bunuh dirilah mereka berdua (Dom Cobb dan istrinya)
saat mereka kembali ke alam sadar,
malang bagi istrinya,,,,,,,,,
dia sudah tidak bisa membedakan,,
membedakan kenyataan dan mimpi,
kasihan!
singkat cerita, istrinya bunuh diri,
dan Don Cobb terus dihantui perasaan bersalah atas kematian istrinya,
Don Cobb adalah penyusup mimpi yang hebat,
tapi satu hal kelemahannya,
istrinya selalu datang disetiap mimpi yang di susupi Don Cobb,
ya,,,,,,,,,,,,,
kekasihnya itu adalah kenangan terdalam dari mimpi Don Cobb.
"i knew Cobb"
"i knew what you feel"
YOU and ME CAN'T FACE THE TRUTH
-i was-
berkaitan dengan pertanyaan teman saya cece di twitter,,,
"kenapa sih banyak orang gag mau terima kenyataan"?
jawabannya ce;
"because when the reality is too painful, we choose to lie ourself"
"to make us comfortable, to make us happy, so we are not depressed"
" we continue to look for any small gaps, to make a real delusion"
kenapa bisa sepeti itu?
salah satu faktornya adalah self defense
bukan menjadi alasan tunggal tapi sebagai salah satu penyebab saja
seperti saat kita dipukul, pastilah refleks tangan bergerak untuk melindungi diri,
begitupun saat kita dihadapkan pada 2 pilihan,
di saat-saat tertentu pada poin-poin yang saya bilang terlalu menyakitkan,
atau terlalu menyenangkan malah untuk memilih satu momen yang membahagiakan yang terlalu sayang untuk dilewatkan,
secara tidak sadar dalam opsi keragu-raguan,
diri secara otomatis lebih memilih memilih pilihan yang menyenangkan,
pilihan yang tidak membuat jiwa tertekan,,
mulailah, menempelkan imajinasi-imajinasi yang tidak pasti
harapan-harapan yang penuh keragu-raguan
diatas kemungkinan 0%
sebagai contoh;
saat gebetan anda beberapa kali melirik ke arah anda,,
anda langsung berfikir,
OMG dia ngeliatin gw!!!
pasti dia suka ama gw, paling nggak tertarik lah,,
pernah merasakan hal seperti itu?
mengapa anda tidak berfikir;
yah, dia ngeliatin gw, yah pas emang dia lagi nengok ajah,,
atau saat gebetan anda lewat didepan anda beberapa kali.
pasti anda langsung cerita ketemen anda
"OMG, dia dari tadi tuh bolak-balik sini terus, pasti mau ngeliatin gw!"
pernah seperti itu?
mengapa anda tidak berfikir dia lewat bolak-balik di depan anda karena memang harus lewat jalan itu dan dia sedang sibuk banyak urusan?!
yesss it's selfdefense
memilih kemungkinan yang paling membahagiakan anda, walaupun itu semua belum pasti,,,bahkan kemungkinannya 0%
apa lagi kalau lewat bolak-balik ditambah lirikan,,
waduhh kacau dunia persilatan,,,hahaha
sudah pasti anda berfikir;
"pasti dia suka ama gw"
"yakin gw!"
hahahahahahhamasalah leonardo dengan saya serupa tapi tak sama
sama-sama terlalu banyak harapan dan mimpi,
benar bahwa semuanya bermula dari mimpi,
tapi jangan sampai bermimpi diatas ketidaknyataan,
selalu mencari celah sekecil apapun untuk mengais-ngais kemingkinan yang ada,
untuk apa??
hmm....
tentu saja untuk membuat hati saya bahagia,,
semua yang dilakukannya -seakan-akan- ada unsur alasan saya didalamnya,
BODOH!!!sampai suatu saat, saya mengambil keputusan,
NO TWITTER!!!
at least for a half year,,,
membiasakan diri tanpanya,karena dengan melakukan kontak yang seminim mungkin,
saya pasti bisa melupakannya sedikit demi sedikit,
lebih baik, dan lebih membahagiakan,
ya......
pada poin ini, melupakannya lebih membahagiakan dari pada terus mencari-cari harapan,
menutup semua akses, bahkan untuk membuka FB-pun saya kadang harus menutup layar laptop dengan sebelah tangan,,,
sampai saya melihat ending dari INCEPTION yang sangat dramatis
Don Cobb merelakan mimpi "semu" terdalamnya pergi,,,
dia benar-bener merelakan keksihnya,
yah butuh tekad yang benar-benar bulat, dan keihklasan sebesar dunia untuk menghadapi kenyataan yang seperti itu,,,,
sehingga saya berkesimpulan, menghindari masalah bukanlah hal yang cocok dengan saya,
I HAVE CHOOSE TO FACE THE TRUTH WITH ALL MY OBSTINACY
Ps ; Face the truth